Email : epsia@plasa.com
Dear warga Epistoholik Indonesia dan sahabatku semuanya,
Apa acara Agustusan yang paling hot dan kreatif di tempat Anda ? Apa 17-an senantiasa identik anak-anak kecil bersuka-ria lomba makan kerupuk ? Oh My God, itukah buah dari 60 tahun merdeka ? Saya sendiri, mohon doa restu, berencana mengadakan penataran untuk anak muda Wonogiri guna mengenal dan mengelola situs blog. Slogan para blogger : bloggito ergo sum akan coba saya viruskan di sini.
Kebetulan, gaul awal saya di dunia maya, dengan para blogger, mendapatkan respons menarik. Di bawah ini saya telah memposting tulisan, dimana asumsi saya selama ini bahwa di dunia blog itu banyakkkk sekali orang-orang yang lebih smart dan lebih pandai dibanding kita, terbukti. Silakan baca dan resapi kajian dari dunia psikologi mengenai manfaat blog, yang ditulis pengajar dari UGM tersebut.
Hal lain, saya sendiri saat ini, lagi senang menekak-nekuk bahasa Jawa. Setelah artikel saya berjudul Wis Wancine Numpak Pit Maneh ! (Sudah Saatnya Kita Menaiki Sepeda Kembali) dimuat di Kompas Jawa Tengah (9/8/2005), saya lagi senang menghumori para penyiar Radio Karavan FM dan Solopos FM. Oh ya, artikel saya itu, menurut Triyanto yang wartawan koran Solopos (Sarjana Sastra), juga tulisan saya lainnya berjudul Ada Apa Dengan Budaya Gethok Tular ? (Solopos, 31/7/2005), ia bilang masih terlalu tinggi untuk kedua koran itu. Masukan yang menarik....
Cerita berlanjut. Kedua radio itu selepas jam 22 ada acara permintaan lagu-lagu lama. Saya suka kelompok tahun 70-80-an, Carpenters. Lagu-lagu mereka itu, hmmm, patah hati bisa indah, kesedihan bisa indah, kesepian juga bisa indah, harapan pun jadi lebih indah. “Most wretched men /Are cradled into poetry by wrong: They learn in suffering what they teach in song” (Percy Bysshe Shelley 1792–1822).
Dengan SMS saya minta lagu, tetapi memakai bahasa Jawa. Untuk penyiar Karavan FM, Ratih Ramadinta yang suaranya kenes tapi sophisticated, saya tulis : “Jeng Ratih, nyuwun tembang Jawahe Nggrejih Ing Dinten Senin utawi Caket Sliramu saking Undagi (Carpenters)”. Saat membaca SMS saya itu ia menahan ketawa. Tetapi ia bisa menebak judul asli lagu yang ia minta.
Hal serupa, saya ulangi untuk radio Solopos FM. Penyiarnya Arif Junor, suka 50 persen menyiar memakai bahasa Inggris. Bagus. Saat membaca SMS saya, ia merasa sedang saya kerjain. Juga dengan tertawa-tawa. Ia bukan orang Jawa, ngaku lebih lancar berbahasa Inggris (oh, globalisasi !) ketimbang ber-boso Jowo. Dengan aksen rada eksotis, ia akhirnya membaca judul berbahasa Jawa untuk lagunya Carpenters itu. Sokurlah, ia bisa pula menebak tepat judul lagu yang saya minta.
Saya menyebut malam itu malam yang lucu, dan bila ia pengin isu-isu lucu lainnya, saya sodorkan alamat situs blog saya Komedikus Erektus ! (http://komedian.blogspot.com/). Cara manis untuk berpromosi, dan, hmm, hmmm, terbukti manjur Selain ia meminta saya untuk bisa berkunjung ke Solopos FM (di korannya Solopos saya juga banyak teman wartawan), ia pun berjanji akan mengunjungi situs blog saya.
Menjelang acara berakhir, nama saya ia munculkan lagi. Surprise. Janji dia di atas ternyata jauh sangaaaattt lebih cepat daripada yang aku bayangkan. Rupanya di kantor Solopos FM ada akses Internet. Sungguh surprise, inilah fenomena ajaib tentang lurker dan Internet (baca Esai Epistoholica No. 26/Menari Bersama Jerangkong : Blogger, Lurker dan Miduk Dalam Kenangan Seorang Epistoholik, http://esaiei.blogspot.com/) sehingga ia malah menemukan situs blog saya yang terbaru, yang belum pernah saya umumkan pada siapa-siapa, yaitu “Close To You” (http://undagi.blogspot.com/). Arif kemudian jadi tahu saat saya jatuh cinta pertama kali kepada Carpenters pada tahun 1971, saat saya bersekolah di Yogya.
OK. Kalau Anda belum tahu Carpenters, ini bocoran terjemahan lagu-lagu yang saya minta tadi. 1. Jawahe Nggrejih Ing Dinten Senin atau Udane Ra Leren-Leren Lan Dinten Senin = Rainy Days And Mondays dan 2. Caket Sliramu = Close To You.
Saya punya cadangan permintaan lagu lainnya, yaitu : (1) Owolen/Rogohen Awakku Pas Aku Nayub Karo Sliramu, (2) Tresno Iku Pasrah Bongkokan, (3) Saling Nglarani, dan (4) Aku Ga Gelem Pas Dinaku Mati Tanpo Sinanding Sliramu. Anda bisa menebak jusul asli bahasa Inggrisnya ?
Upaya nekak-nekuk boso Jowo itu sekedar melampiaskan kumat saya, yang pengin bongkar kenangan dan gelitikan serupa, saat saya sekolah di Yogya. Dulu itu saya dan teman sehobi saya, Bambang Tamtomo Adiguno dan Muhamad Umar Hidayat, suka guyon nyebut lagunya The Beatles, Come Together, menjadi Rawuh Sesarengan.
Yang nyuruh-nyuruh saya saat ini, untuk hal di atas adalah Dana A. Snow, guru lawak saya, bahwa menerjemahkan judul lagu yang sudah terkenal ke bahasa lain saja itu sudah bisa mengundang tawa. Terbukti tidak bagi Anda ? Dana A. Snow itu punya formula lawakan yang beda dari Judy Carter, juga beda dibanding Gene Perret. Mungkin disitu keunikan lawak, semakin berbeda-beda akan semakin OK saja.
Selamat Agustusan ! Sukses untuk Anda semua,
Salam Episto ergo sum,
Bambang Haryanto
--------------------
LAMPIRAN : DISKUSI MANFAAT BLOG DI KOMUNITAS BLOGFAM
Salam keluarga BlogFam,
Partai Demokrat, partainya Presiden SBY, mungkin akan segera mengumumkan bahwa para blogger akan dilarang di negara ini. Ide pelarangan itu muncul dari Roy Suryo, pakar TI asal Yogya, kini jadi tokoh TI Partai Demokrat. Mengapa ? Karena Roy Suryo pernah menulis surat-surat pembaca di Harian Suara Merdeka (2/2/05) dan Solopos (1/2/2005), dengan menyebut, walau tidak secara eksplisit, bahwa blog itu norak.
Anda sudah pernah baca, bukan ? Apa pendapat Anda ?
Sori, berita pelarangan dari PD-nya SBY itu memang tidak serius. Itu berita guyon. Tetapi apa yang ditulis oleh Roy Suryo itu benar-benar ada. Sampai-sampai Komunitas Blog Indonesia (Enda Nasution dkk) memberi hadiah Valentine (2/2005) kepada Roy, dengan menyebut Roy rupanya ingin limpahan kasih sayang.
Saya pun sebagai blogger pemula, yang masih banyak ingin belajar dari Anda para warga BlogFam ini, ya ikutan protes. Selain nulis di kolom surat pembaca Kompas Jogja (14/6/2005) juga telah saya tulis uneg-uneg saya di blog saya Esai Epistoholica (http://esaiei.blogspot.com/), berjudul : Revolusi Blog dan Epistoholik Indonesia.
Ada kabar yang lebih hot : Olimpiade 2012 bakal batal diselenggarakan di London. Mengapa ? Jawabannya, silakan Anda tengok di situs blog saya lainnya, Komedikus Erektus ! (http://komedian.blogspot.com/). Dalam ocehan saya berjudul : Klub Komedi, Kapan Hadir Di Negeri Ini ? : Pertanyaan Wong Wonogiri Anggota New York Comedy Club, Amerika Serika.
Sekian dulu posting perdana saya sebagai warga milis BlogFam ini. Terima kasih untuk perhatian Anda. Mohon maaf bila ada kesalahan di sana-sini. Sampai jumpa di obrolan mendatang.
Salam :
Bambang Haryanto-Wonogiri
Jawa Tengah.
Diposting : Selasa, 2 Agustus 2005, Jam 10-an.
RESPONS -------------------------------------------
From: Firdaus Siagian
Sender: bloggerfamily@yahoogroups.com
Subject: Re: [bloggerfamily] Blog Itu Norak (Kata Roy) dan Olimpiade 2012 London Dibatalkan !
Date: Thu, 4 Aug 2005 06:27:52 -0700 (PDT)
To: bloggerfamily@yahoogroups.com
Roy Suryo butuh kasih sayang makanya ngedumel ttg blog ? Hehehe lucu juga yah Sementara dia sendiri suka ngomentarin poto bugil org beken. Mana yg lebuih norak ya? Ah, sesukaannya orang-orang emang beda-beda....
[daus]
www.firdaussiagian.blogdrive.com
------------------------------------------
From: Toar Andi Sapada
Sender: bloggerfamily@yahoogroups.com
Subject: Re: [bloggerfamily] Blog Itu Norak (Kata Roy) dan Olimpiade 2012 London Dibatalkan !
Date: Thu, 4 Aug 2005 22:20:30 +0800
To: bloggerfamily@yahoogroups.com
iya ya... saya jadi kasihan sama roy suryo yang karena ketidaktahuannya akhirnya nggak merasakan nikmatnya nge-blog :)
------------------------------------------
From: Firdaus Siagian
Sender: bloggerfamily@yahoogroups.com
Subject: Re: [bloggerfamily] Blog Itu Norak (Kata Roy)
Date: Sat, 6 Aug 2005 10:37:10 -0700 (PDT)
To: bloggerfamily@yahoogroups.com
Sekedar nambahin komentar gue ...
Beberapa tahun terakhir ini gue sering ngamatin wacana tentang kultur cyber vs. kultur cetak (printed culture). Debat yang gue simak mulanya dari debat tentang sastra cyber dan sastra cetak (spesifiknya lagi, sastra koran, tema yang sering diusung Kompas dalam penerbitan antologi cerpen terbaik Kompas).
Secara general, anggapan yang meremehkan kultur cyber itu adalah kualitas tulisan cyber yang "murahan" dan sampah. Nggak ada bedanya ama tulisan seorang ABG di diary. Mereka membandingkan dengan tulisan yang dimuat dalam media cetak, yang tentunya udah melewati proses seleksi redaksi. Sementara, dalam kultur cyber--apalagi blog--, seleksi pastinya dilakukan oleh si pemilik blog itu yang adalah penulisnya sendiri. Walaupun ada juga beberapa situs cyber yang menerapkan proses seleksi dalam pemuatan sebuah karya (ini biasanya dilakukan oleh sebuah situs publik macam www.cybersastra.net, misalnya).
Model self-selected oleh si penulis sendiri ini pastinya memang subyektif. Tapi kalau membandingkan dengan proses yang dilakukan redaksi media cetak, toh sama saja. Pasti ada juga unsur subyektivitas yang ditentukan oleh selera si redaksi. (Ogut sendiri kagak percaya ama yang namanya obyektivitas murni).
Seorang Suryo bisa aja bilang blog itu norak, karena nggak memuaskan seleranya. Tapi belum tentu buat si penulis blog yang udah capek-capek nulis dan mempublikasikannya dengan harapan pemikirannya (atau, curhatannya) bisa dibaca oleh orang lain.
Ogut sendiri ngelihat tren blog sebagai proses demokratisasi: setiap orang boleh mengungkapkan pandangan, pemikiran atau sekedar curhatannya, tanpa dibebani oleh kepentingan apakah itu akan membuat orang lain merasa suka atau nggak. Dalam kultur cyber--dan weblog kalau mau dispesifikasi--ogut percaya setiap orang bebas bicara dan bertangungjawab sepenuhnya ama tulisannya. Dunia tanpa penyensoran mensyaratkan sikap tanggungjawab penuh seorang individu. Inilah yang gue pikir kelebihan blog dibanding tulisan yang dipublikasi liwat media cetak/elektronik yang sarat kepentingan.
Bolehlah puisi seseorang dalam blognya dianggap nggak bagus. Tapi perlu dilihat dulu, dalam anggapan siapa? Kacamata redaktur media mapan kerapkali diberati oleh perbandingan orang yang dianggap "tokoh", dan perasaan subyektivitasnya. Saya, anggaplah sebagai misal, bisa saja menganggap puisi saya bagus dan layak dipublikasikan (baca:subyektivitas versi saya), tapi karena ditolak media mapan (baca: berdasarkan subyektivitas redaktur), maka saya salurkan dalam weblog dengan harapan bisa menyebar puisi saya, syukur-syukur menyebarkan "virus sastra" genre baru.
Opini-opini atawa pandangan-pandangan yang disebar liwat blog bolehlah dianggap subyektif dan tak berdasar. Tapi bukankah setiap opini memang selalu subyektif (artian opini adalah bagaimana si penulis memandang suatu hal dari sudut pandang pribadinya). Termasuk opini yang disebar liwat media mapan itu. Hanya saja perbedaannya, opini dalam media mapan pastinya ada lah persinggungan kesamaan subyektivitas dengan pandangan si redaktur atawa misi si media tersebut.
Jadi makanya saya pikir lucu kalau Roy Suryo memandang blog-culture sebagai sesuatu yang norak. Itu pandangan subyektif Roy. Namun kita juga harus menghargai pandangannya itu sebagai proses demokrasi (yang adalah jargon penting dalam cyber-culture). Dan adalah sah-sah juga kalau mahluk blogger mengkritisi pandangan Roy. Roy nggak boleh marah atawa ngambek.
Mungkin Roy, dan yang lainnya, bisa mencari referensi ttg cyberpunk yang, konon menurut para penggemar cultural studies, sedikit banyak menyinggung topik ini.
Salam. Semoga bisa menambah wacana :)
[dausz!]
www.firdaussiagian.blogdrive.com
Bambang Haryanto
Salam keluarga BlogFam,
Partai Demokrat, partainya Presiden SBY, mungkin akan segera mengumumkan bahwa para blogger akan dilarang di negara ini. Ide pelarangan itu muncul dari Roy Suryo, pakar TI asal Yogya, kini jadi tokoh TI Partai Demokrat. Mengapa ? Karena Roy Suryo pernah menulis surat-surat pembaca di Harian Suara Merdeka (2/2/05) dan Solopos (1/2/2005), dengan menyebut, walau tidak secara eksplisit, bahwa blog itu norak.
------------------------------------------
From: "zeventina"
Sender: bloggerfamily@yahoogroups.com
Subject: [bloggerfamily] Blog itu norak kata Roy? Masukan buat mas Firdaus Siagian..
Date: Sun, 07 Aug 2005 19:21:46 -0000
To: bloggerfamily@yahoogroups.com
Tulisan ini aku sadur dari bloggerian forum. Karena isinya bagus banget buat mematahkan 'pandangan'nya Roy Suryo yang bilang Blog itu norak..
Apakah benar ngeblog = goblog? Baiklah kita mulai menggunakan sedikit aktivitas otak kita untuk mencerna berbagai data dan fakta berikut ini :
Penelitian Adi Onggoboyo dalam "Suatu Fenomena Sociocyber yang Unik dan Dinamis" pada bulan Oktober 2004 yang lalu mengungkapkan bahwa 95,26% dari 211 blogger Indonesia menyatakan bahwa mereka merasa mendapatkan hal-hal positip setelah menjadi blogger.
Hal-hal positip tersebut diuraikan lagi oleh Adi Onggoboyo sebagai berikut :
Meningkatkan Gairah Hidup 2,98%
Lebih Disiplin 0,49%
Semangat Prestatif 3,98%
Menjalin dan memperbanyak relasi/kawan/persahabatan 48,75%
Rajin menulis/meningkatkan kemampuan/produktivitas menulis 8,95%
Lebih kreatif/ekspresif/inspiratif/motivatif 4,47%
Menambah berbagai wawasan 3,98%
Lega bisa berbagi 2,48%
Lain-lain 7,96%
Gabungan beberapa poin diatas 15,92%
Dari data tersebut, Adi Onggoboyo menyimpulkan bahwa blog dapat dijadikan sebuah alternatif bagi pengembangan diri dari berbagai sisi, tidak hanya sekedar tulis menulis.
Penelitian diatas semakin menguatkan pandangan bahwa blog itu memiliki nilai manfaat yang cukup besar dibandingkan dengan nilai negatifnya. Berikut ini beberapa manfaat yang membuat aktivitas ngeblog bukanlah suatu penggoblokan belaka tapi sebaliknya ngeblog adalah aktivitas pencerdasan jika dilihat melalui bidang studi saya yaitu Psikologi :
1. NgeBlog itu Merangsang Otak.
Aktivitas ngeBlog, mulai dari membuat desain blog sampai dengan menulis blog tiap waktu merupakan suatu proses mental otak yang melibatkan jutaan sel pada otak. Rangsangan tersebut membuat rantai-rantai neuron menjadi aktif dan dimulainya proses mielinisasi (myelin adalah sejenis protein lemak yang dikeluarkan oleh otak untuk melapisi hubungan antara dendrit ketika kita menerima suatu informasi yang baru.
Seorang peneliti otak yang bernama Dr. Marian Diamond telah menghabiskan waktu tiga puluh tahun untuk mengadakan rangkaian percobaan tentang otak. Hasilnya disimpulkan bahwa pada umur berapapun sejak lahir hingga mati, adalah mungkin untuk meningkatkan kemampuan mental otak dengan rangsangan lingkungan.
Dengan demikian prinsipnya bahwa semakin terangsang otak dengan aktivitas intelektual dan interaksi lingkungan, semakin banyak jalinan yang dibuat antara sel-sel otak. Ini dapat dibuktikan dengan membandingkan jumlah jalinan sel otak pada tikus hasil percobaan Diamond. Tikus yang otaknya terus menerus dirangsang memiliki jumlah jalinan yang lebih banyak dibandingkan tikus yang tidak diberi rangsangan pada otaknya.
2. NgeBlog itu Menyehatkan Jiwa dan Raga.
Ngeblog berkaitan erat dengan aktivitas menulis blog, penelitian Adi Onggoboyo menunjukkan bahwa 27,48% dari 211 blog berisi mengenai curhat pribadi, 21,23% adalah renungan/refleksi, dan ide-ide pemikiran14,69%.
Hal ini juga dikuatkan dengan survei yang dilakukan octave.or.id yang mendapatkan 52,46% dari 122 blogger memilih menulis blognya dengan curhat/diary. Mengapa ngeblog dapat dikatakan menyehatkan jiwa? Dari hasil data survei diatas dapat diasumsikan jika sebagian besar blogger telah melakukan perilaku katarsis dengan mencurahkan perasaannya melalui tulisan pada blognya.
Katarsis menurut Kamus Lengkap Psikologi karangan J.P. Chaplin adalah pembebasan atau pelepasan ketegangan-ketegangan dan kecemasan-kecemasan dengan jalan mengalami kembali dan mencurahkan keluar kejadian-kejadian trumatis di masa lalu, yang semula dilakukan dengan jalan menekan emosinya ke dalam ketidaksadaran.
Dengan menuliskan perasaan-perasaan yang muncul terutama hal-hal negatif akan memberikan rasa puas dan lega (Dr. Pennebaker). Menulis blog sebagai media katarsis lebih bermanfaat daripada melakukan aksi kekerasan. Emosi-emosi yang tersimpan dalam ketidaksadaran akan membuat seseorang semakin cemas, dan pada saatnya kecemasan tersebut akan termanifestasikan dengan perilaku agresifitas.
Contohnya: Kebrutalan para polisi, Kebrutalan para pendemo, Kebrutalan seorang ayah yang tega membunuh anaknya. Blog sebagai media katarsis akan mengarahkan blog sebagai suatu media psikoterapi alternatif.
Saat ini saya dan kolega saya di UPTB (Unit Pengembangan Teknologi Belajar) Psikologi UGM sedang mengembangkan suatu sistem pemanfaatan blog sebagai media psikoterapi masa depan yang rencananya akan diimplementasikan ke publik sekitar bulan Agustus 2005 (Lagi butuh dana infrastruktur neh.. ada yang mau jadi sponsor ga? hehehe:).
Ada ungkapan yang mengatakan di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat, begitu pula sebaliknya karena tubuh dan jiwa merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Pelepasan emosi melalui menulis di blog akan memberikan efek relaksasi bagi tubuh sehingga fungsi tubuh akan kembali mencapai keadaan homeostatis. Keadaan stress memicu tubuh untuk selalu dalam keadaan tegang, dan semakin lama ketegangan tersebut akan memperlemah pertahanan tubuh dan selanjutnya akan mempengaruhi fungsi organ tubuh. Dengan demikian semakin kita rajin melampiaskan emosi dalam tulisan blog kita semakin terjaga tubuh kita dari berbagai ancaman penyakit.
3. Ngeblog itu Suatu Proses Pembelajaran
Aktivitas menulis blog merupakan proses belajar. Ketika kita mengungkapkan perasaan kita melalui suatu blog, kita akan belajar untuk mengenal perasan-perasaan dan emosi-emosi yang muncul dari suatu peristiwa dalam keseharian kita. Semakin sering kita menyadari hal tersebut semakin lama kita semakin mengenal diri kita sendiri sehingga pada situasi yang sama, kita akan belajar untuk mengontrol emosi
tersebut. Hal ini merupakan salah satu dari dasar pemikiran Aaron Beck yang terkenal dengan terapi kognitifnya.
Aktivitas membaca blog orang lain juga merupakan proses belajar. Ketika kita membaca blog orang lain, tak jarang kita menerima informasi baru tentang berbagai hal. Secara tak langsung pengetahuan baru atau pengalaman orang lain tersebut akan mengendap dalam pikiran kita sehingga pada suatu saat dimana kita mengalami hal yang sama kita secara sengaja atau tidak, kita akan menggunakan pengetahuan tersebutuntuk memecahkan masalah yang kita hadapi. Hal ini dapat diterangkan lebih lanjut melalui teori belajar kognitif yang dikembangkan oleh Kohler.
Ada perilaku-perilaku ketika ngeblog yang bisa dicurigai sebagai sebuah proses pembelajaran, yaitu :
- Memberikan komentar : belajar mengungkapkan pendapat, belajar menerima pendapat orang lain, belajar menerima perbedaan, belajar untuk memahami orang lain.
- Memberikan sapaan dalam ShoutBox : belajar untuk memulai dan mempertahankan suatu interaksi sosial, belajar untuk memberi perhatian, belajar untuk berafiliasi satu dengan yang lain, belajar memberi apresiasi terhadap suatu blog.
Dengan demikian ngeblog merupakan suatu proses pembelajaran dan pengembangan kepribadian bagi diri blogger itu sendiri.
4. Ngeblog itu Melatih Perilaku Afiliasi dalam Interaksi Sosial
Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar tentang hal ini, tetapi saya akan menunjukkan suatu fenomena kedekatan hubungan sosial yang tercipta antara blogger hanya karena saling membaca blog satu sama lain. Tidak jarang kita dapat melihat komentar-komentar yang mengesankan suatu hubungan keluarga dekat dalam blog seseorang.
58,29% dari 211 blogger dalam penelitian Adi Onggoboyo mengatakan komunikasi melalui blog membuat mereka merasa cepat akrab. 51,65% dari 211 blogger merasa lebih akrab berkomunikasi via blog dengan temannya yang sudah dikenalnya dalam dunia nyata.
Saling berbagi cerita dan pengetahuan membuat seseorang mulai mengenal seseorang yang lainnya secara lebih mendalam. Keterbukaan dan kepercayaan akan menciptakan suatu jalinan afiliasi yang dapat pula menumbuhkan hubungan emosi blogger yang satu dengan yang lainnya meskipun tidak melakukan pertemuan fisik.
Sekali lagi NgeBLOG TIDAK SAMA DENGAN goBLOG. Ngeblog bukanlah suatu kegoblokan semata, hal ini baru ditinjau dari segi psikologis saja dan itupun masih banyak yang terlewat. Saya yakin teman-teman dalam bidang studi lainnya juga punya alibi yang kuat untuk menghancurkan prejudice yang semena-mena dari seseorang yang malas melakukan penelitian dan terjun di dalamnya. (maafkan diriku :)
Blog juga bukan sekedar trend, tetapi merupakan suatu kebutuhan manusia yaitu untuk mencapai kebutuhan yang paling tinggi dalam hirarki kebutuhan Abraham Maslow yaitu Kebutuhan untuk Aktualisasi Diri. Jadi jangan heran jika dalam diri setiap orang terdapat upaya untuk menunjukkan eksistensinya sebagai manusia, dan salah satu caranya adalah dengan ngeBLOG ! Viva Blogger Indonesia!
Octave Ken Manungkarjono
Staff UPTB Psikologi UGM
http://kenz.web.ugm.ac.id/
blog adalah suatu media web online yang digunakan untuk mengungkapkan
dan mengekspresikan pikiran, emosi dan perilaku seseorang atau
kelompok sebagai jawaban atas kebutuhan interaksi sosial dan
aktualisasi diri untuk menunjukkan eksistensinya sebagai manusia dari
waktu ke waktu.
Tina,
http://www.cintaku.de/tina1
No comments:
Post a Comment